Jumat, 02 Januari 2009

tabulasi skoring n interpretasi Rorschach..

wahhh...
bikin esmosi jiwa aja nie...
lagi kenceng2nya blajar alat test, isenk2 surfing di internet malah dapet blog seseorang (mahasiswa s2 di perguruan negeri jogja) yang dengan santainya ngasih tahu ke adek2 n khalayak rame gimana cara skoring tabulasi ampe interpretasi Rorschach pake sejenis program di komputer, supaya lebih mudah katanya!!!!

coba, susah payah aku disini dihajar sama dosen2 sesepuh gimana cara jadi psikolog yang profesional gimana cara skoring tabulasi interpretasi sampe dinamika kepribadian manual ( by "sense")sampe mabuk kepayang demi mengerti sifat2 test terutama kartu2 Ro itu.... dengan santainya dia tinggal ngebaca aja hasil printout programnya tentang dinamika kepribadian seseorang.... iya kalo bener tuh dinamika hasil kerjaan komputer... kalo salah yang rugi kan kliennya...
masa manusia di ukur, di baca sama komputer....
manusia dengan segala kelebihannya (pikiran, perasaan dan jiwa) dinilai oleh sebuah komputer, sebuah program... yang bahkan cuma punya 0.00001% dari kecerdasan manusia

jargon yang terkenal di kalangan psikolog
" dokter salah kasih resep obat, pasien mati..
psikolog salah diagnosa, klien mati segan hiduppun tak mau"

hemmm, emang sie segala bentuk kemajuan dalam ilmu pengetahuan itu merupakan hal yang baik.... tapi didikan secara konvensional selama 6 bulan terakhir ini benar2 membuka mataku tentang arti sebuah profesionalitas itu...

its not just about giving servis to someone, its not about the result that u give to the client... but its about the process... dynamic interaction between the psychologist and the client, inbvolving trust, honest and secrets

8 komentar:

octave kenz mengatakan...

Fikha… Fikha tidak baik lho asal berkomentar. itu bukan ciri seorang psikolog yang profesional, apalagi terlalu reaktif.

Apakah benar kamu sudah belajar tentang tes Ro? Jika melihat komentarmu saya meragukan kamu mengenal dan menghayati tes ini dengan baik.

Tidak semua alat tes psikologi mesti mengandalkan kemampuan interpretasi manusia, ada banyak alat tes psikologi yang pembuatnya memang menggunakan rumus-rumus matematika dan hitung-hitungan.

Meskipun hasil tes menggunakan komputer, namun dalam pembuatan dinamika psikologis hanya seorang psikolog yang dapat melakukannya secara akurat karena dia sudah terlatih.

Sekali lagi ini adalah alat bantu untuk mempercepat pekerjaan tester, bukankah teknologi bisa digunakan untuk itu. Jadi jangan heran jika sekarang tes pun ada yang menggunakan komputer secara keseluruhan.

Jadi sebenarnya pahami tes itu gunanya untuk apa? bagaimana administrasinya? bagaimana keunikan dia dalam mengukur manusia? dan teori apa yang digunakan? Nah pemahaman seperti ini memang harus konvensional, belajar dan menghapal sedangkan dalam taraf aplikatif, kita bisa menggunakan alat bantu.

Sama halnya kamu harus menghitung 99999 x 23547236723, berapa lama yang kamu habiskan dengan menghitung manual. Bukankah lebih cepat menghitung menggunakan CALCULATOR?
tapi sebelumnya kamu mesti tahu kan 9 x 9 itu berapa?

Selamat belajar,

Love 2 Live a Life mengatakan...

akhirnya ada yang mengomentari tulisan ini.....
oke2...
semua orang boleh berpendapat dengan berbagai alasannya...
memang lebih mempercepat sie tapi menurut aku tetap saja hasilnya gak akan sebaik kalau tidak menggunakan program komputer.
kalaupun menghitung dengan kalkulator memang mempermudah tetapi itu subjeknya kan memang angka... sekarang saja sudah banyak metode berhitung cepat dengan memaksimalkan fungsi otak seperti sempoa, jaritmatika dll, bahkan lebih cepat daripada kalkulator kan....
apalagi kalau Ro subjeknya kan teteup manusia...

pilihan banyak tersedia, tinggal orang tersebut ingin memilih jalan yang mana..

Hanindita Ndie mengatakan...

wah..wah..semakin seru nih perdebatannya! ikutan aaahh..

sebelumnya perkenalkan. nama saya hanindita (fikha mah udah kenal. ya fiy??? :D). saya juga anak psikologi, jadi paling nggak sedikit banyak taulah tentang alat tes.

ummm...mungkin aku nggak sebegitu menguasai soal alat tes. soalnya pendidikanku buat sementara masih s1, jadi belum mendalami. kalo menurut pendapatku, memang ada beberapa alat tes yang oke banget kalo dalam skoringnya dibantu sama program komputer. tapi ada juga yang lebih oke kalo pake cara manual.
berhubung aku nggak tau banyak, tapi setauku, yang oke kalo ngitungnya dibantu pake komputer tu tes-tes yang ngukur intelejensi, yang menurutku sifatnya lebih "eksak" dari tes proyektif/ grafis, dan mungkin oke juga diaplikasikan untuk beberapa personality test. jadi,untuk melakukan skoring atau interpretasi terhadap tes2 yang bersifat grafis atau proyektif alangkah lebih baik kalo pake cara manual, dengan alasan2 yang fikha udah bilang. selain itu, kalo kita pake cara manual, nggak rugi juga kok. itu akan semakin mengasah kepekaan kita, sbg psikolog, dalam melakukan skoring dan interpretasi dari hasil test klien.

gitu aja sih. maap2 kalo2 ada salah kata karna keterbatasan pengetahuan saya soal alat tes.

Love 2 Live a Life mengatakan...

hay ndie...

akhahahaha... akhirnya join company juga

Unknown mengatakan...

hello... love 2 live?

udah di download blm tabulasinya? sebaiknya di coba dulu sebelum mengomentari sesuatu, kebetulan aku juga lagi ngebangun program yang sama dengan buatan anak jogja itu dan baru aja mencoba program dia. aq punya alat scoring pauli bikinan sendiri dan sedang mengembangkan alat skoring wechsler yang sudah bisa menskor WBIS dan sedang dikembangkan untuk tes wechsler lainnya. dan itu udah bereddar seantero kampus mungkin juga sudah keluar, karena aq ga pernah melarang temen2 aq nyebarin alat scoring itu.
sampai saat ini aq belum bisa bikin alat interpertasi. paling banter aq cuman bisa munculin simptom2 nya aja, itu pun harus di sinkronkan dengan observasi selama tes berlangsung.
alat scoring ro aq cuman bisa sampai psikogram aja. dan sampai sekarang pun belum ada program komputer yang mampu membuat dinamika kepribadian (bener2 menyamai interpertasi psikolog beneran), alat scoring yang ada cuman ngebantu ngitung2 doank spy lebih cepat. jadi jika mba love 2 live cuman pengen jadi "psikolog skoring" aja, bukan jadi terapis(no offense), silahkan deh merasa tersaingi dengan alat scoring, soalnya aq juga mo ngerilis alat scoring pauli di blog aq seminggu lagi dan alat bantu scoring ro mungkin 3 mingguan lagi setelah temen2 aq selesai beta testingnnya.
dan sebaiknya mba love mencoba dulu buatan anak jogja itu, karena yang buatan anak jogja itupun ga bisa menentukan determinan, content, dan FLR sendiri (sama seperti bikinan aq) musti dimasukin manual. tabulasi ro yang mba love maksud menurut aq cuman seperti calculator yang diset secara khusus untuk menghitung ro, ga lebih. menurut aq peran manusia/psikolog ga kan tergantikan, lagi pula senjata utama psikolog adalah anamnesa, observasi, dan wawancara serta kemampuan mendiagnosa menggunakan ilmu pernyataan. ro cumanlah alat bantu. justru dengan adanya kalkulator skoring dapat memacu mahasiswa2 psikologi agar mengerti interpertasi dan terapinya bukan cuman jago skoring doang.

btw,

CMIIW, kayaknya pengomentar no 1 namanya sama kayak yang bikin alat tabulasi ro.

Aswendo Dwitantyanov mengatakan...

Hahahaha anak kecil, Download dulu dipelajari baru beri komentar. Itu baru ciri profesional

Aswendo Dwitantyanov mengatakan...

Hahahaha anak kecil, Download dulu dipelajari baru beri komentar. Itu baru ciri profesional

Unknown mengatakan...

Mba dan mas saya sekarang tertarik untuk mendalami tes Ro ini dikarenakan waktu S1 saya gak seberapa memahaminya karena sesuatu dan lain hal. sekarang saya ingin tahu lebih banyak. nah mba sama masnya tahu situs atau kudu kasih keyword apa ya di google search untuk nyari contoh-contoh respon/reaksi subyek terhadap kartu bercak tinta itu. saya pengen latihan scoring ini.....
Makasih :)